Kamis, 26 Juli 2018

Mengenang kembali sejarah syekh ABUYA DIMYATI

Alangkah ruginya orang Indonesia kalau tidak mengenal ulama satu ini. Orang bulang Mbah Dim Banten atau Abuya Dimyati bin Syaikh Muhammad Amin. Beliau adalah tokoh kharismatik dunia kepesantrenan, penganjur ajaran Ahlusunah Wal Jama’ah dari pondok pesantren, Cidahu, Pandeglang, Banten. Beliau ulama yang sangat konsen terhadap akhirat, bersahaja, selalu menjauhi keduniawian. Wirangi (hati-hati dalam bicara, konsisten dalam perkataan dan perbuatan). Ahli sodakoh, puasa, makan seperlunya, ala kadarnya seperti dicontohkan Kanjeng Nabi, humanis, penuh kasih sesama umat manusia. Kegiatan kesehariannya hanya mulang ngaji (mengajar ilmu), salat serta menjalankan kesunatan lainnya.

Herayati. anak pengayuh sepeda lulus ITB dengan predikat "cum laude"

Saat ini, ia tengah menjalani program fast track ITB. Program ini merupakan lanjutan S1 ke S2 yang dapat diselesaikan dalam waktu lima tahun. Ayahnya bekerja sebagai tukang becak, sedangkan ibunya seorang ibu rumah tangga. Penghasilan orang tua Herayati tidak menentu setiap harinya. ⠀ Hera, sapaan akrabnya, mempunyai keinginan masuk ITB sejak pendidikan sekolah menengah pertama (SMP). Awalnya, ia mengikuti jalur seleksi SNMPTN, tapi gagal. Langkahnya tidak berhenti, ia kembali mencoba jalur seleksi SBMPTN dan diterima. Ia masuk ITB pada tahun ajaran 2014. ⠀ "Saya emang udah punya keinginan masuk ITB sejak kelas 9 MTS, di MTs Negeri 2 Merak waktu itu saya sekolah," kata Hera. ⠀ "Itu ada guru saya yang menceritakan ada alumni MTs yang kuliah di ITB dengan beasiswa. Saya ingin kuliah yang ada beasiswanya, jadi waktu itu saya tahunya cuma di ITB, maka saya pengen kuliah di ITB gitu," tambahnya. ⠀ Anak bungsu dari empat bersaudara ini mulai belajar untuk mempersiapkan tes masuk ITB sejak duduk di bangku SMA. Hera belajar secara mandiri, hingga pada akhirnya mendapat beasiswa di salah satu lembaga bimbel karena prestasinya. ⠀ Dengan keterbatasan ekonomi yang ada, orangtua Hera mendukung langkahnya ketika ia memilih jalan hidup untuk berkuliah di ITB. ⠀ "Dari kelas 9 itu saya bilang ke orangtua pengen kuliah di ITB. Alhamdulillah saya punya orangtua yang mendukung banget. Jadi walaupun saya melihat kekhawatiran soal biaya bagi mereka, tapi mereka ga pernah bilang jangan. Jadi selalu mendukung apa yang saya mau ambil keputusannya," ujarnya. ⠀ Perempuan kelahiran Cilegon, Banten ini menempuh pendidikan sarjana di ITB dengan beasiswa Bidik Misi. ⠀ Prestasi Herayati tak berhenti sampai di situ. Ia pernah menjadi delegasi Indonesia dalam acara Asia Pasific Future Leader Conference pada 2017 di Kuala Lumpur, Malaysia. Kedua orangtualah menjadi motivasi terbesar Herayati untuk terus berprestasi. Hera memberikan pesan untuk tidak takut bermimpi. (Source:Kompas)#infoduniaid ➖➖➖➖➖➖➖➖➖➖➖➖➖
A post shared by INFO DUNIA . ID 🌐 (@infodunia.id) on